Seseorang akan dapat menulis dengan baik apabia ia juga seorang pembaca yang baik. Akan tetapi pembaca yang baik tidak berarti ia juga menulis yang baik. Seseorang penulis harus menyadari bahwa tulisan yang dibuatnya akan dibaca orang lain. Sebuah bacaan atau tulisan yang baik merupakan suatu komposisi yang dapat memikat pembacanya untuk terus membaca sampai selesai.
Kelincahan dalam penulisan tergambar dalam struktur kalimat yang digunakan. Ada kalimat yang dimulai dengan subjek dan ada pula kalimat yang dimulai dengan predikat atau keterangan yang ada. Ada kalimat yang pendek dan ada kalimat yang panjang. Tulisan yang mempergunakan pola serta bentuk kalimat yang terus menerus sanam akan membuat susana menjadi kaku dan monoton sehingga membaca menjadi kegiata n yang membosankan. untuk menghindari suasana monoton dan rasa bosan,suatu paragraf dalam tulisan memerlukan bentuk pola, dan jenis kalimat yang bervariasi.
Kevariasian ini tidak kita temukan dalam kalimat demi kalimat, atau pada kalimat- kalimat yang diaanggap sebagai stuktur bahasa yang berdiri sendiri. ciri kevariasian akan diperoleh jika kalimat yang satu dibandingkan dengan kalimat yang lain. Dan variasi kalimat tersebut antara lain :
MORE : 10 faktor penyebab ketidakefektifan kalimat
MORE : 10 faktor penyebab ketidakefektifan kalimat
1) Variasi dalam Pembukaan Kalimat
Ada beberapa kemungkinan untuk memulai demi keefektifan, yaitu dengan variasi pada pembukaan kalimat. dalam variasi pembukaan kalimat, sebuah kalimat dapat dimulai dengan beberapa pilihan.
a. Frase keterangan (Waktu, Tempat,Cara)
Contoh : gemuruh suara teriakan serempak penonton ketika penyerang tengah menyambar ump[an dan menembus jala keper pada menit kesembilan belas.
b. Frase benda
contoh : Mang usil dari dari kompas menggangap hal ini sebagai satu isyarat sederhana untuk bertransmigrasi.
c. Frase kerja
Cobtoh : Dibuangnya jauh - jauh pikiran yang menghantuinya selama ini.
d. Partikel Penghubung
Contoh : Karena bekerja terlalu berat ia jatuh sakit.
2) Variasi dalam pola kalimat
Untuk keefektifan kalimat dan untuk menghindari suasan monoton yang dapat menimbulkan kebosanan, pola kalimat subjek-predikat -objek dapat diubah menjadi predikat-objek-subjek atau yang lainya.
Contoh :
1a. Dosen muda itu belum dikenal oleh mahasiswa (S-P-O).
b. Dosen dikenal oleh mahasiwa Unila dosen muda itu (P-O-S).
c. Dosen muda itu oleh mahasiwa Unila belum dikenal (S-O-P).
3) Varisi dalam jenis kalimat
untuk mencapai kefektifan sebuah kalimat berita atau pertanyaan, dapat dikatakan dalam kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh :
.......... Presiden JOKOWI sekali menegaskan perlunya kita lebih hati-hati memakai bahan bakar dan energy dalam negeri. Apakah kita menangkap makan aperingatan tersebut?
dalam kutipan tersebut terdapat satu kalimat yang dinyatakan dalm bentuk tanya. Penulis tentu dapat mengatakanya dalam kalimat berita akan tetapi , untuk mencapai keefektifan, ia memakai kalimata tanya.
4) Variasi Bentuk Aktif -Pasif
Contoh :
2a. Pohon pisang itu cepat tumbuh. kita dengan muda dapat menanamnya dan dipelihara. lagi pula tidak perlu memupuknya . Kita hanya menggali lubang, menanam, dan menunggu buahnya
2a. Pohon pisang itu cepat tumbuh. kita dengan muda dapat menanamnya dan dipelihara. lagi pula tidak perlu memupuknya . Kita hanya menggali lubang, menanam, dan menunggu buahnya
BANDINGKAN DENGAN KALIMAT BERIKUT
b. Pohon pisang itu cepat tumbuh. dengan mudah pohion pisang itu dapat ditanam dan dipelihara. Lagi pula tidak pelu pupuk kita hanya menggali lubang, menanam, dan menunggu buahnya.
Kalimat 2a semuanya berupa kalimat aktif, sedangkan kalimat b berupa kalimat pasif. Kalimat kedua berfariasi, tetapi hanya variasi aktif-pasif
0 coment�rios:
Posting Komentar