Gejala bahasa ialah peristiwa yang menyangkut bentukan - bentukan kata atau kalimat dengan segala proses pembentukanya. Beberapa gejala Bahasa ternyata banyak ditemukan di dalam bahasa gaul yang digunakan remaja - remaja yaitu pengjilang fonem (Afresis, Sinkop, Apokop), penambahan fonem (Efentesis, Pragog), metasis, gejala adaptasi, akronim, singkatan.
1) Protesis.
Yaitu peristiwa penambahan fonem diawal kata.
Contoh gejala protesis : mas menjadi emas dan stri (Sansekerta) menjadi istri
2) Epentesis.
Yaitu penambahan fonem ditengah kata
Contoh gejala epentesis : kapak menjadi kampak dan sajak menjadi sanjak
3)Paragog.
Yaitu peristiwa penambahan fonem di akhir kata
Contoh gejala paragog : hulubala menjadi hulubalang dan berantas menjadi banteras
Gejala Metasis Bahasa.
Gejala Metasis adalah gejala yang memperlihatkan pertukaran tempat satu atau beberapa fonem, contoh gejala metasis, seperti : Sapu menjadi Usap, lekuk menjadi keluk, dan Berantas menjadi Banteras.
Gejala Adaptasi Bahasa.
Adaptasi artinya penyusuaian. Kata - kata serapan yang diambil dalam bahasa asing beruba bunyinya sesuai dengan pendengaran atau ucapan orang Indonesia.
Contoh adaptasi bahasa asing (Inggris) menjadi bahasa gaul, seperti : merit dari mariied, plis dari please, akting dari acting, dan hepi dari happy.
Gejala Hiperkorek
Gejala Hiperkorek merupakan gejala pembentukan kata yang menunjukan sesuatu yang salah, baik ucapan maupun ejaan (tukisan). Contoh gejala hiperkorek, seperti : Zaman menjadi jaman, Izin menjadi ijin, dan ijazah menjadi izajah.
SEMOGA BERMANFAAT
0 coment�rios:
Posting Komentar